Slawi, NU Online Di tengah himpitan ekonomi
yang kian mencekam, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Miftahul Ulum Nahdlatul Ulama di
Margasari Kabupaten Tegal membebaskan peserta didiknya dari biaya sekolah.
Program sekolah gratis setara
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) ini dipelopori oleh masyarakat sendiri
dan tidak bergantung sepenuhnya kepada pemerintah.
“Semua biaya baik pendaftaran, uang
gedung maupun biaya pendidikan, kami gratiskan,” tutur Kepala MTs NU Miftahul
Ulum Drs. H. Akhmad Zaeni, M.Ag. kepada kontributor NU Online Wasdiun <>di
kantornya, Kamis (12/6).
MTs yang terletak di jalan Masjid
Karangjati Margasari Kec. Margasari, Kab. Tegal, Jateng ini mulai membuka
sekolah gratis sejak tahun pelajaran 2006/2007. “Sekolah ini sebagai wujud
jihad di bidang pendidikan,” lanjut Zaeni.
Hingga akhir tahun pelajaran
2007/2008, Mts NU Miftahul Ulum dihuni 268 siswa dari kelas 7 dan 8. Sebagian
peserta didiknya berasal dari siswa yang orang tuanya berasal dari masyarakat
ekonomi menengah ke bawah. Sementara, siswa masih berasal dari wilayah kecamatan
Margasari. “Sebenarnya, kami membuka kesempatan kepada seluruh anak di
Kabupaten Tegal dan sekitarnya,” ucapnya.
Semestinya, lanjut Zaeni, para
siswa membayar uang sekolah sebagaimana halnya siswa pada sekolah lain. Hanya
saja, siswa telah dibantu oleh pemerintah melalui Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan lainnya dari donatur.
“Mereka tidak membayar, karena
sudah selayaknya mendapatkan pemerataan pendidikan,” ungkapnya. "Termasuk
tenaga pendidiknya, meskipun berasal dari lulusan sarjana di berbagai perguruan
tinggi ternama, bahkan ada yang S2, tapi karena niatannya ikhlas dan jihad,
maka mereka bekerja sportif dan berdedikasi tinggi demi peningkatan mutu
sekolah.
Meskipun siswa tidak bayar, bukan
berarti sekolah ini murahan. “Murah, tidak berarti murahan, di sini justru
unggul karena ada kemandirian yang dibangun sekolah melaui sinergi kepedulian
pemerintah dan donatur,” jelasnya.
Akibatnya, sekolah yang mengemban
visi Teguh Iman dan
Takwa, kokoh Budi Pekerti, Cerdas, Trampil dan Mandiri, kian
mendapat dukungan dari berbagai pihak. “Ini komitmen NU dalam partisipasi
menuntaskan wajar dikdas 9 tahun,” kata Zaeni.
Sekolah yang kini memiliki sepuluh
ruang kelas dan sedang membangun bangunan berlantai 2 ini, dalam tahun
pelajaran 2008/2009 juga kembali membuka pendaftaran peserta didik baru. “Untuk
tahun ini, kami sedang menuju Sekolah Berstandar Nasional,” tandasnya.
Ada ciri khas di sekolah ini,
selain berjiwa islami juga mengembangkan 4 bahasa yakni Bahasa Indonesia, Arab,
Inggris dan Jepang. (was)
sumber:
http://www.nu.or.id/post/read/12760/gratis-sekolah-mts-nu-miftahul-ulum-margasari