MTs NU Miftahul Ulum Terakreditasi "A"

Semoga Madrasah kita bukan sekedar penilaiannya saja yang A tapi sikap dan prakteknya juga A . Amiin ya rabbal alamin.

Pondok Pesantren NU Miftahul Ulum

Santriwan-santriwati sedang mendengarkan arahan dari Pengasuh Pondok Pesantren NU Miftahul Ulum Margasari

Workshop Pelatihan Guru Pembelajar Kurikulum 2013

LP MAARIF NU Miftahul Ulum Margasari mengadakan pelatihan guru MI,MTS,MA untuk perkembangan kompetensi guru

Profil Pendiri Madrasah

Drs. K.H Akhmad Zaeni,M.Ag adalah Pendiri Madrasah dan Pondok Pesantren NU Miftahul Ulum Margasari

Fasilitas dan Mushola

Madrasah Miftahul Ulum menyediakan fasilitas-fasilitas penunjang siswa seperti : Fasilitas Ibadah (Mushola), laboratorium IPA, Laboratorium Komputer dll

IKUTI KAMI DI

Twitter   Facebook   Google Plus   Instagram   Youtube Channel
Selamat Datang Di Website Resmi Kami. MTs NU Miftahul Ulum adalah Madrasah Unggul dalam Agama dan Prestasi. Kami Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H. PENDAFTARAN PPDB TAHUN PELAJARAN 2020/2021 SUDAH DI BUKA SILAHKAN LIHAT DI MENU PPDB TERIMAKASIH.

Thursday, December 22, 2016

Hukum Islam Mengucapkan Selamat Natal Kepada Pemeluk Nasrani?


Soal:
Bolehkan kita mengucapkan salam dan atau “Selamat Natal” kepada pemeluk Nasrani?

Jawab:
Ada hadits—antara lain diriwayatkan oleh Imam Mulis—yang melarang seorang Muslim memulai mengucapkan salam kepada orang Yahudi dan Nasrani. Hadits tersebut menyatakan, “Janganlah memulai salam kepada orang Yahudi dan Nasrani. Jika kamu bertemu mereka di jalan, jadikanlah mereka terpaksa ke pinggir.”

Ulama berbeda paham tentang makna larangan tersebut. Dalam buku Subul as-Salam karya Muhammad bin Ismail al-Kahlani (jil. IV, hlm. 155) antara lain dikemukakan bahwa sebagian ulama bermadzhab Syafi’i tidak memahami larangan tersebut dalam arti haram, sehingga mereka memperbolehkan menyapa non-Muslim dengan ucapan salam. Pendapat ini merupakan juga pendapat sahabat Nabi, Ibnu Abbas. Al-Qadhi Iyadh dan sekelompok ulama lain membolehkan mengucapkan salam kepada mereka kalau ada kebutuhan. Pendapat ini dianut juga oleh Alqamah dan al-Auza’i. 
Penulis cenderung menyetujui pendapat yang membolehkan itu, karena agaknya larangan tersebut timbul dari sikap permusuhan orang-orang Yahudi dan Nasrani ketika itu kepada kaum Muslim. Bahkan dalam riwayat Bukhari dijelaskan tentang sahabat Nabi, Ibnu Umar, yang menyampaikan sabda Nabi saw bahwa orang Yahudi bila mengucapkan salam terhadap Muslim tidak berkata, “Assalamu’alaikum,” tetapi “Assamu’alaikum” yang berarti “Kematian atau kecelakaan untuk Anda.”

Mengucapkan “selamat Natal” masalahnya berbeda. Dalam masyarakat kita, banyak ulama yang melarang, tetapi tidak sedikit juga yang membenarkan dengan beberapa catatan khusus.
Sebenarna, dalam Al-Quran ada ucapan selamat atas kelahiran ‘Isa: Salam sejahtera (semoga) dilimpahkan kepadaku pada hari kelahiranku, hari aku wafat, dan pada hari aku dibangkitkan hidu kembali (QS. Maryam [19]: 33). Surah ini mengabadikan dan merestui ucapan selamat Natal pertama yang diucapkan oleh Nabi mulia itu. Akan tetapi, persoalan ini jika dikaitkan dengan hukum agama tidak semudah yang diduga banyak orang, karena hukum agama tidak terlepas dari konteks, kondisi, situasi, dan pelaku.

Yang melarang ucapan “Selamat Natal”  mengaitkan ucapan itu dengan kesan yang ditimbulkannya, serta makna populernya, yakni pengakuan Ketuhanan Yesus Kristus. Makna ini jelas bertentangan dengan akidah Islamiah, sehingga ucapan “Selamat Natal” paling tidak dapat menimbulkan kerancuan dan kekaburan.

Teks keagamaan Islam yang berkaitan dengan akidah sangat jelas. Itu semua untuk menghindari kerancuan dan kesalahpahaman. Bahkan al-Quran tidak menggunakan satu kata yang mungkin dapat menimbulkan kesalahpahaman, sampai dapat terjamin bahwa kata atau kalimat itu tidak disalahpahami. Kata “Allah”, misalnya, tidak digunakan ketika pengertian semantiknya di kalangan masyarakat belum sesuai dengan yang dikehendaki Islam. Kata yang digunakan sebagai ganti kat Allah ketika itu adalah Rabbuka (Tuhanmu, hai Muhammad). Demikian wahyu pertama hingga surah al-Ikhlas.

Nabi sering menguji pemahaman umat tentang Tuhan beliau tidak sekali pun bertanya, “Di mana Tuhan?” Tertolak riwayat yang menggunakan redaksi seperti itu, karena ia menimbulkan kesan keberadaan Tuhan di satu tempat—suatu hal yang mustahil bagi-Nya dan mustahil pula diucapkan Nabi. Dengan alasan serupa, para ulama bangsa kita enggan menggunakan kata “ada” bagi Tuhan tetapi “wujud Tuhan”.

Ucapan selamat atas kelahiran Isa (Natal), manusia agung lagi suci itu, memang ada di dalam Al-Quran, tetapi kini perayaannya dikaitkan dengan ajaran Kristen yang keyakinannya terhadap Isa al-Masih berbeda dengan pandangan Islam. Nah, mengucapkan “Selamat Natal” atau menghadiri perayaannya dapat menimbulkan kesalahpahaman dan dapat mengantarkan kita pada pengaburan akidah. Ini dapat dipahami sebagai pengakuan akan ketuhanan al-Masih, satu keyakinan yang secara mutlak bertentangan dengan akidah Islam. Dengan alasan ini, lahirlah larangan fatwa haram untuk mengucapkan “Selamat Natal”, sampai-sampai ada yang beranggapan jangankan ucapan selamat, aktivitas apapun yang berkaitan atau membantu terlaksanannya upacara Natal tidak dibenarkan.
Di pihak lain, ada juga pandangan yang membolehkan ucapan “Selamat Natal”. Ketika mengabadikan ucapan selamat itu, al-Quran mengaitkannya dengan ucapan Isa, “Sesungguhnya aku ini, hamba Allah. Dia memberiku al-Kitab dan Dia menjadikan aku seorang Nabi.” (QS. Maryam [19]: 30).

Nah, salahkan bila ucapan “Selamat Natal” dibarengi dengan keyakinan itu? Bukankah al-Quran telah memberi contoh? Bukankah ada juga salam yang tertuju kepada Nuh, Ibrahim, Musa, Harun, keluarga Ilyas, serta para nabi lain? Bukankah setiap Muslim wajib percaya kepada seluruh nabi sebagai hamba dan utusan Allah? Apa salahnya kita mohonkan curahan shalawat dan salam untuk Isa as, sebagaimana kita mohonkan untuk seluruh nabi dan rasul? Tidak bolehkan kita merayakan hari lahir (natal) Isa as? Bukankah Nabi saw juga merayakan hari keselamatan Musa dari gangguan Fir’aun dengan berpuasa Asyura, sambil bersabda kepada orang-orang Yahudi yang sedang berpuasa, seperti sabdanya, “Saya lebih wajar menyangkut Musa (merayakan/mensyukuri keselamatannya) daripada kalian (orang-orang Yahudi),” maka Nabi pun berpuasa dan memerintahkan (umatnya) untuk berpuasa (HR. Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud), melalui Ibnu Abbas—lihat Majma; al-Fawaid, hadits ke-2.981).

Itulah, antara lain, alasan membenarkan seorang Muslim mengucapkan selamat atau menghadiri upacara Natal yang bukan ritual.
Seperti terlihat, larangan muncul dalam rangka upaya memelihara akidah, karena kekhawatiran kerancuan pemahaman. Oleh karena itu, agaknya larangan tersebut lebih banyak ditujukan kepada mereka yang dikhawatirkan kabur akidahnya. Nah, kalau demikian, jika seseorang ketika mengucapkannya tetap murni akidahnya atau mengucapkannya sesuai dengan kandungan “Selamat Natal” yang Qur’ani, kemudian mempertimbangkan kondisi dan situasi di mana ia diucapkan—sehingga tidak menimbulkan kerancuan akidah bagi dirinya dan Muslim yang lain—maka agaknya tidak beralasanlah larangan itu. Adakah yang berwewenang melarang seseorang membaca atau mengucapkan dan menghayati satu ayat al-Qur’an?

Dalam rangka interaksi sosial dan keharmonisan hubungan, al-Quran dan hadits Nabi memperkenalkan satu bentuk redaksi, di mana lawan bicara memahaminya sesuai dengan persepsinya, tetapi bukan seperti yang dimaksud oleh pengucapnya, karena si pengucap sendiri mengucapkan dan memahami redaksi itu sesuai dengan pandangan dan persepsinya pula. Di sini, kalaupun non-Muslim memahami ucapan “Selamat Natal” sesuai dengan keyakinannya, maka biarlah demikian, karena Muslim yang memahami akidahnya mengucapkan sesuai dengan penggarisan keyakinannya.

Tidak keliru, dalam kacamata ini, fatwa dan larangan mengucapkan “Selamat Natal”, bila larangan itu ditujukan kepada yang dikhawatirkan ternodai akidahnya. Akan tetapi, tidak juga salah yang membolehkannya selama pengucapnya arif bijaksana dan tetap memelihara akidahnya, lebih-lebih jika hal tersebut merupakan tuntunan keharmonisan hubungan.

Boleh jadi, pendapat ini dapat didukung dengan menganalogikannya dengan pendapat yang dikemukakan oleh beberapa ulama yang menyatakan bahwa seorang Nasrani bila menyembelih binatang halal atas nama al-Masih, maka sembelihan tersebut boleh dimakan Muslim, baik penyebutan tersebut diartikan sebagai permohonan shalawat dan salam untuk beliau maupun dengan arti apa pun. Demikian dikutip al-Biqa’i dalam tafsirnya ketika menjelaska QS. Al-An’am [6]: 121, dari kitab ar-Raudhah.

Memang, kearifan dibutuhkan dalam rangka interaksi sosial. Demikian, wallahu a’lam.
*Dikutip dari buku 1001 Soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui, Quraish Shihab.


Hukum Perayaan / Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw

Latar Belakang dan Dasar Hukum Peringatan / Perayaan Maulid Nabi Muhammad saw. 

Bolehkah merayakan maulid nabi? Apa hukumnya merayakan atau menghadiri maulid Nabi saw?..sering kali hal yang di anggap "bid'ah" oleh sebagian saudara sesama muslim kita menjadi topik hangat dan bahkan menjadi kontrofersi dalam pengambilan hukum. Apapun itu, sekiranya jangan sampai memecah belah persatuan umat ini.

Sesungguhnya Nabi Muhammad saw. adalah utusan Allah dan rahmat bagi sekalian alam. Nabi Muhammad saw. adalah nikmat terbesar dan anugerah teragung yang Allah berikan kepada alam semesta.



Ketika manusia saat itu berada dalam kegelapan syirik, kufur, dan tidak mengenal Rabb pencipta mereka. Manusia mengalami krisis spiritual dan moral yang luar biasa. Nilai-nilai kemanusiaan sudah terbalik. Penyembahan terhadap berhala-berhala suatu kehormatan, perzinaan suatu kebanggaan, mabuk dan berjudi adalah kejantanan, dan merampok serta membunuh adalah suatu keberanian.



Di saat seperti ini rahmat ilahi memancar dari jazirah Arab. Dunia ini melahirkan seorang Rasul yang ditunggu oleh alam semesta untuk menghentikan semua kerusakan ini dan membawanya kepada cahaya ilahi.



Kelahiran makhluk mulia yang ditunggu jagad raya membuat alam tersenyum, gembira dan memancarkan cahaya. Al-Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al-Habsyi pengarang kitab Maulid Habsyi (Biasa disebut Simtu Duror atau lengkapnya Simthud-Durar fi akhbar Mawlid Khairil Basyar min akhlaqi wa awshaafi wa siyar) menggambarkan kelahiran Nabi Mulia itu dalam syairnya yang indah:

اشرق الكون ابتهاجا بوجود المصطفى احمد و لأهل الكون انس وسرور قد تجدد 

"Alam bersinar cemerlang bersukaria demi menyambut kelahiran Ahmad Al-Musthofa Penghuni alam bersukacita Dengan kegembiraan yang berterusan selamanya".


Dengan tuntunan Allah SWT Nabi Muhammad SAW pun berhasil melaksanakan misi risalah yang diamanahkan kepadanya. Setelah melalui perjalanan dakwah dan jihad selama kurang lebih 23 tahun dengan berbagai macam rintangan dan hambatan yang menimpa Rasulullah SAW berhasil mengeluarkan umat dan mengantarkan bangsa Arab dari penyembahan makhluk menuju kepada penyembahan Rabbnya makhluk, dari kezaliman jahiliyah menuju keadilan Islam.



Jazakallah ya Rasulallah an ummatika afdhola ma jazallah nabiyyan an ummatih. Baiklah sebelum membahas masalah memperingati Maulid Nabi SAW serta membahas dalil-dalil yang menunjukan bolehnya memperingati Maulid yang mulia ini dan berkumpul dalam acara tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan perayaan maulid.



Pertama - kita memperingati Maulid Nabi SAW bukan hanya tepat pada hari kelahirannya, melainkan selalu dan selamanya di setiap waktu dan setiap kesempatan ketika kita mendapatkan kegembiraan terlebih lagi pada bulan kelahiran beliau yaitu Rabi’ul Awwal dan pada hari kelahiran beliau hari Senin.



Tidak layak seorang yang berakal bertanya,"Mengapa kalian memperingatinya?" Karena, seolah-olah ia bertanya,"Mengapa kalian bergembira dengan adanya Nabi SAW?" Apakah sah bila pertanyaan ini timbul dari seorang muslim yang mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad itu utusan Allah? Pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang bodoh dan tidak membutuhkan jawaban. Seandainya pun saya, misalnya, harus menjawab, cukuplah saya menjawabnya demikian, "Saya memperingatinya karena saya gembira dan bahagia dengan beliau, saya gembira dengan beliau karena saya mencintainya, dan saya mencintainya karena saya seorang mukmin".



Kedua - Yang dimaksud dengan peringatan Maulid adalah berkumpul untuk mendengarkan sirah beliau dan mendengarkan pujian-pujian tentang diri beliau, juga memberi makan orang-orang yang hadir,memuliakan orang-orang fakir dan orang-orang yang membutuhkan, serta menggembirakan hati orang-orang yang mencintai beliau.



Ketiga - Kita tidak mengatakan bahwa peringatan Maulid itu dilakukan pada malam tertentu dan dengan cara tertentu yang dinyatakan oleh nash-nash syariat secara jelas, sebagaimana halnya shalat, puasa, dan ibadah yang lain. Tidak demikian. Peringatan Maulid tidak seperti shalat, puasa, dan

ibadah. Tetapi juga tidak ada dalil yang melarang peringatan ini, karena berkumpul untuk mengingat Allah dan Rasul-Nya serta hal-hal lain yang baik adalah sesuatu yang harus diberi perhatian semampu kita, terutama pada bulan Maulid.


Keempat - berkumpulnya orang untuk memperingati acara ini adalah sarana terbesar untuk dakwah, dan merupakan kesempatan yang sangat berharga yang tak boleh dilewatkan. Bahkan, para dai dan ulama wajib mengingatkan umat tentang Nabi baik akhlaqnya, hal ihwalnya, sirahnya, muamalahnya, maupun ibadahnya di samping menasihati mereka menuju kebaikan dan kebahagiaan serta memperingatkan mereka dari bala, bid’ah, keburukan dan fitnah.



Jika peringatan maulid itu dalam rangka mengingat kembali sejarah kehidupan Rasulullah saw., mengingat kepribadian beliau yang agung, mengingat misinya yang universal dan abadi, misi yang Allah tegaskan sebagai rahmatan lil ‘alamin.



Ketika acara maulid seperti demikian, alasan apa masih disebut dengan bid’ah? dan setiap bid’ah pasti sesat, dan setiap yang sesat pasti masuk neraka, tidak semuanya benar.! Sebagai pembuka dalam pembahasan memperingati Maulid Nabi SAW,ada baiknya kita kutip perkataan seorang ulama kharismatik dari Universitas Al-Azhar Mesir Imam Mutawalli Sha`Rawi dalam bukunya al-Fikr Ma’idat al-Islamiyya  "Jika makhluk hidup bahagia atas kelahiran Nabi nya itu dan semua tanaman senang atas kelahirannya, semua binatang senang atas kelahirannya semua malaikat senang atas kelahirannya, dan semua jin senang atas kelahirannya, mengapa engkau mencegah kami dari yang bahagia atas kelahirannya? " (untuk menjawab pendapat orang orang yang tidak memperbolehkan perayaan Maulid Nabi).



Kita dianjurkan untuk bergembira atas rahmat dan karunia Allah SWT kepada kita. Termasuk kelahiran Nabi Muhammad SAW yang membawa rahmat kepada alam semesta. Allah SWT berfirman:

ﻗُﻞْ ﺑِﻔَﻀْﻞِ ﺍﻟﻠّﻪِ ﻭَﺑِﺮَﺣْﻤَﺘِﻪِ ﻓَﺒِﺬَﻟِﻚَ ﻓَﻠْﻴَﻔْﺮَﺣُﻮﺍْ ﻫُﻮَ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِّﻤَّﺎ ﻳَﺠْﻤَﻌُﻮﻥَ

"Katakanlah: ‘Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan."(QS.Yunus:58).



Dari latar belakang ini lah umat islam merasakan kebahagian luar biasa atas kelahiran nabi dan memperingatinya setiap tahunnya, bahkan pada saat ini di setiap negara muslim, kita pasti menemukan orang-orang yang merayakan ulang tahun Nabi
yang disebut dengan hari Maulid Nabi. Hal ini berlaku pada mayoritas umat islam di banyak Negara misalnya sebagai berikut: Mesir, Suriah, Libanon, Yordania, Palestina, Irak, Kuwait, Uni Emirat, Saudi Arabia (pada sebagian tempat saja) Sudan, Yaman, Libya, Tunisia, Aljazair, Maroko, Mauritania, Djibouti, Somalia, Turki, Pakistan, India, Sri Lanka, Iran, Afghanistan, Azerbaidjan, Uzbekistan, Turkestan, Bosnia, Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, dan sebagian besar negara- negara Islam lainnya.


Di negara-negara tersebut bahkan kebanyakan diperingati sebagai hari libur nasional. Semua negara-negara ini yaitu duwal islamiyah merayakan hari peringatan peristiwa ini. Bagaimana bisa pada saat ini ada sebagian minoritas yang berpendapat dan mempunyai keputusan bahwa memperingati acara maulid Nabi adalah sebuah keharaman dan bid’ah yang sebaiknya di tinggalkan oleh umat islam.



Hukum perayaan maulid telah menjadi topik perdebatan para ulama sejak lama dalam sejarah Islam, yaitu antara kalangan yang memperbolehkan dan yang melarangnya karena dianggap bid’ah. Hingga saat ini pun masalah hukum maulid, masih menjadi topik hangat yang diperdebatkan kalangan muslim.



Ironisnya di beberapa lapisan masyarakat muslim saat ini permasalahan peringatan maulid sering dijadikan tema untuk berbeda pendapat yang kurang sehat, dijadikan topik untuk saling menghujat, saling menuduh sesat dan lain sebagainya. Bahkan yang tragis, masalah peringatan maulid nabi ini juga menimbulkan kekerasan sektarianisme antar pemeluk Islam di beberapa tempat.



Untuk lebih jelas mengenai duduk persoalan "Hukum Perayaan / Peringatan Maulid Nabi SAW" ini, ada baiknya kita telaah kembali sejarah pemikiran Islam tentang perayaan Maulid ini dari pendapat para ulama terdahulu dan menelisik lebih jauh awal mula tradisi perayaan Maulid ini. Tentu saja tulisan ini tidak memuat semua pendapat ulama Islam, tetapi cukup dapat dijadikan rujukan untuk membuat sebuah peta pemikiran dalam memahami hakikat Maulid secara komprehensif dan menyikapinya dengan bijaksana.

Monday, November 28, 2016

SELAMAT HARI GURU NASIONAL "SAATNYA NGEROCK"

Selamat Hari Guru Nasional

Guru kita hebat.
Guru kita berbakat.
Guru kita Profesional.
Guru kita Cerdas.
Guru kita Pintar.

Hari Guru Nasional di Indonesia dirayakan bersama Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada setiap tanggap 25 November. Hari guru di Indonesia bukan hari libur nasional, melainkan pada hari itu guru-guru dan murid-murid merayakan dengan mengadakan upacara-upacara sebagai memperingati hari guru nasional, dan juga memberikan tanda jasa bagi guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah. Guru di Indonesia di anggap sebagai PAHLAWAN TANDA JASA.

MARI KITA LIHAT PAHLAWAN TANPA TANDA JASA INI YANG KEREN ABIS.
GURU KITA BERBAKAT
LET'S GO TO ROCK !!!



GIMANA KOMENTARNYA PAK GURU YANG SATU INI?
SELAIN PANDAI MENGAJAR GURU JUGA PANDAI BERKREASI. CONTOHNYA LEWAT MUSIK INI.

Mari kita menyanyi sebagai rasa penghormatan kita kepada guru kita.

Pencipta Lirik dan Lagu : Sartono

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guruNamamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatikuSebagai prasasti terima kasihkuTuk pengabdianmu

Engkau sabagai pelita dalam kegelapanEngkau laksana embun penyejuk dalam kehausanEngkau patriot pahlawan bangsaTanpa tanda jasa

Friday, November 18, 2016

Pemilihan Osis 2016/2017


PEMILIHAN KETUA OSIS BARU MTs NU MIFTAHUL ULUM MARGASARI
Telah dilaksanakan pada tanggal : 28 Oktober 2016


Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, MTs NU Miftahul Ulum Margasari menggelar Pemilihan Ketua Osis Baru pada hari Sumpah Pemuda. Selain merayakan semangat juang pemuda dan membuktikan terhadap kecintaannya kepada bangsa, bahasa dan tanah air indonesia, warga MTs memeriahkan dengan pesta demokrasi melalui voting pemilihan ketua osis yang baru.






Berikut adalah beberapa gambar-gambar dalam rangkaian cerita pemilihan osis yang baru kami :

 1. Sambutan Kepala Sekolah
     Dra. Hj. Rochmah

A photo posted by MTs NU Miftahul Ulum Margasari (@mtsnumiftahululum) on

2. Calon Ketua Osis MTs NU Miftahul Ulum Margasari

A photo posted by MTs NU Miftahul Ulum Margasari (@mtsnumiftahululum) on

3. Rangkaian Kegiatan Pemilihan Osis


A photo posted by MTs NU Miftahul Ulum Margasari (@mtsnumiftahululum) on


A photo posted by MTs NU Miftahul Ulum Margasari (@mtsnumiftahululum) on


A photo posted by MTs NU Miftahul Ulum Margasari (@mtsnumiftahululum) on

Friday, November 11, 2016

HARI PAHLAWAN (MARI LEBIH DEKAT MENGENAL JENDRAL SOEDIRMAN)

HARI PAHLAWAN (MARI LEBIH DEKAT MENGENAL JENDRAL SOEDIRMAN)

Pahlawan bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan di Indonesia ada banyak, salah satunya adalah Jendral Soedirman. pada tanggal 10 Nopember 2016 ini . kita memperingati hari pahlawan . Sebagaimana mestinya kita harus memperingati jasa-jasa mereka yang telah memperjuangkan Negara Republik Indonesia dari tangan Belanda. Mari kita dengarkan cerita dari seorang Jendral tentang bagaimana jendral soedirman memperjuangkan Indoensia.
Pidato yang disampaikan oleh Jendral Gatot Nurmantyo ini sedikit bercerita mengenai bagaimana Jendral Soedirman menghadapi Pasukan Belanda, padahal beliau sedang sakit akan tetapi ada seorang PENGHIANAT yang membocorkan rahasia tempat persembunyian jendral Soedirman. Kemudian bagaimana selanjutnya ? simak video dibawah ini :



           Jendral Soedirman adalah seorang santri, dan juga sebagai Jendral yang pada saat itu memimpin pasukan untuk melawan penjajah belanda, Namun, kondisi jendral soedirman sedang sakit saat itu dan beliau masih tetap memimpin perang dengan menggunakan strategi yang terkenal yaitu GERILYA. tetapi, ada seorang penghianat yang membocorkan rahasia tempat persembunyian beliau dan kemudian para tentara belanda mengepung rumah beliau, namun apa yang terjadi? jendral sudirman menyuruh pasukannya untuk dzikir membaca kalimat tahlil lailahailallah .

subahanallah sungguh hebatnya seorang santri yang memimpin pasukan perang. jendral sudirman adalah santri, kita harus bangga menjadi santri karena santri tidak akan meninggalkan teman santrinya. dan selalu mengingat Allah swt.

Friday, November 4, 2016

Bupati Tegal Ki Enthus Susmono Marah di Hari Santri Nasional Ada apakah?

Bupati Tegal Ki Enthus Susmono Marah di Hari Santri Nasional Ada apakah?

ketika Hari Santri Nasional, pada saat Bupati Kab.Tegal melakukan sambutannya kepada para santri-santri yang ada di depannya. Bupati menyuruh siapa saja yang mau lebih dekat dengan beliau silahkan mendekat saja. Namun, ketika itu ada santri yang begitu saja langsung melempar Botol minuman ke arah Bupati Ki Enthus Susmono. Simak video berikut ini :




Siapa yang melempar Aqua?? santri dari pondok pesantren mana?? . Santri harus jujurr !!!!

Jadilah santri yang jujur, berani bertanggung jawab !

Saturday, October 22, 2016

KOMITE SEKOLAH/MADRASAH MTs NU MIFTAHUL ULUM

KOMITE SEKOLAH/MADRASAH MTs NU MIFTAHUL ULUM

Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesian seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan (UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) dapat diartikan sebagai wujud manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan warga sekolah (guru, siswa, kepala sekolah, karyawan, orangtua siswa dan masyarakat). Maka keberadaan organisasi yang menampung partisipasi stakeholder dalam pengambilan keputusan, monitoring, evaluasi, dan akuntabilitas tentang kebijakan pendidikan dalam bentuk Komite Sekolah di MTs NU Miftahul Ulum Margasari perlu dibentuk, sekaligus sebagai mitra dalam mencapai tujuan Pendidikan Nasional.

VISI DAN MISI KOMITE SEKOLAH
MTs NU Miftahul Ulum Margasari

Visi Komite MTs NU Miftahul Ulum Margasari adalah kejar Prestasi, Pelopor dalam IPTEK dan Imtaq, Teladan dalam bersikap dan bertindak, berwawasan lingkungan dan kebangsaan guna mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Misi Komite MTs NU Miftahul Ulum Margasari
     1.      Menggiatkan minat belajar.
     2.      Mewujudkan kualitas kelulusan.
     3.      Membentuk generasi yang cerdas, terampil dan kreatif berdedikasi dan cinta tanah air, serta berbudi pekerti luhur.
     4.      Mewujudkan semangat dan prestasi kerja yang dilandasi dengan kekeluargaan dan keteladanan.
     5.      Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
     6.      Menciptakan keselarasan, keseimbangan emosi, intelektual dalam mewujudkan situasi yang kondusif menuju terwujudnya tujuan Pendidikan Nasional.

BAHASA ARAB (KOSA KATA)


MTS NU MIFTAHUL ULUM MARGASARI

1. MATERI B.ARAB

    NAMA-NAMA HEWAN DALAM BAHASA ARAB
   BERIKUT INI ADALAH MUFRODAT TENTANG NAMA-NAMA HEWAN DALAM BAHASA ARAB :



Laba-laba
عَنْكَبُوْتٌ
Anjing
كَلْبٌ
1
Cacing
دُوْدٌ
Kucing
قِطٌّ
2
Ikan
سَمَكٌ
Kelinci
أَرْنَبٌ
3
Lele
قُرْمُوْطٌ
Tikus
فَأْرٌ
4
Bunglon
حِرْبَاءٌ
Ayam jantan
دِيْكٌ
5
Buaya
تِمْسَاحٌ
Burung
طَيْرٌ
6
Sapi betina
بَقَرٌ
Domba
خَرُوْفٌ
7
Kerbau
جَامُوْزٌ
Babi
خِنْزِيرٌ
8
Kuda
حِصَانٌ
Kupu-kupu
فَرَاشَةٌ
9
Ayam
دَجَاجٌ
Lalat
ذُبَابٌ
10

Blogger templates

Recent Posts Widget