Tentara Allah
(oleh
Akhmad Zaeni)
Ayat Allah
Saudara-saudara
kaum muslimin yang berbahagia. Di dua bulan terakhir tahun 2012 kemarin kita
seperti disadarkan lagi oleh fakta-fakta mengenai ayat-ayat Allah s.w.t di bumi
Palestina. Misalnya saja, dalam 8 hari penyerangan Israel atas Gaza,. Tanggal
14 hingga 21 Nopember lalu, ada 34 anak-ank gugur (mudah-mudahan sebagai para syuhada).
Begitu juga 16 anak-anak usia balita lainnya. Jadi, semua berjumlah 50 anak.
Namun Kementrian Palestiina melapotkan bahwa dalam rentang 8 hari itu, ada
1.197 bayi lahir di kawasan perang ini. 50 gugur, namun Allah menggantinya
dengan 1.197 tunas segar yang siap
meneruskan perjuangan di masa depan,. Kenyataan seperti itulah meneruskan
perjuangan di masa depan. Kenyataan seperti itulah yang sebernarnya pernah
ditakuti oleh Ariel Sharon, mantan Perdana Menteri Israel, penjagal ribuan umat
Muslimin, sampai pernah mengatakan di tahun 1956: “Perempuan dan anak-anak
Palestian lebih berbahaya, sebab keberadaan mereka menunjukkan bahwa generasi
itu masih terus berlanjut. Aku bersumpah akan membunuh setiap bayi yang lahir
di kawasan (Palestina) ini!”
Tapi semua itu
sama sekali tak punya arti di kemahakuasaan Allah. Seolah-olah begitu, otaknya
yang terserang struk dahsyat telah membuatnya tersiksa selama lebih dari 4
tahun, hidup tidak mati, matipun tidak. Fir’aun juga pernah bersumpah begitu
sampai tidak membiarkan bayi seorang Israel lahir namun Allah swt punya rencana
sendiri dengan bayi Musa as yang hidup dan dewasa di rumahnya sendiri, yang
dikemudian hari justru membinasakan dirinya hingga di neraka nanti.
“Dan mereka merencanakan perbuatan jahat (makar) dengan
sungguh-sungguh, dan kami juga merencanakan tindakan jahat (makar) serupa,
sedang mereka tidak menyadari. Maka perhatikanlah akibat dari makar mereka itu,
bahwa kami benar-benar menghancurkan mereka dan kaum mereka semua. “ (Q.S An-Naml, 27 :50-51).
Hadirin pembaca
budiman rahimakumullah. Ayat Allah bukannya hanya itu. TV Channel milik Israel
sendiri memberitakan salah seoran serdadu Israel yang tiba-tiba pulang ke
posnya dalam keadaan buta. Komandannya bertanya mengapa, serdadu itu lalu
menjelaskan bahwa saat baku tembak
berlangsung, tiba-tiba ada seorang berjubah putih mengeruk pasir dan tangannya
lalu melempar pasir ke arah muka hingga mengenai matanya. Itulah yang
membuatnya buta seketika. Lalu, ketika komandan Israel itu mengaku bahwa ia
telah melakukannya berkali-kali tapi si jubah putih tidak mati-mati. Maka kita
di ingatkan oleh sebuah ayat Al-Qur’an:
“Dan sesungguhnya Allah menolong kalian di perang badar di saat
kalian dalam keadaan (masih) lemah. Maka bertaqwalah kalian kepada Allah agar
kalian bersyukur” (Q.S. Al-Imron,
3: 123).
Kemudian untuk
lebih mempertegas bentuk pertolongan Allah itu, di ayat selanjutnya di jelaskan
:
“(Yaitu) ketika kamu (Muhammad) berkata kepada orang-orang Mukmin:
“Tidak cukupkah bagi kalian (jika) Allah memperkuat kalian dengan tiga ribu
(pasukan) malaikat yang di turunkan?” (Orang-orang Mukmin itu berkata): “Iya,
tentu.” Namun jika kalian bersabar dan bertaqwa (kepada Allah) dan tiba-tiba
dating kepada kalian serangan mereka ini, Allah akan memperkuat kalian dengan
lima ribu malaikat yang memakai tanda.” (Q.S.
Ali Imran, 3: 124-125).
Tanda Malaikat
Hadirin pembaca
budiman yang berbahaia. Tentang kata musawwimin (‘yang memakai tanda’)
di akhir ayat ini tadi Rasulullah s.a.w bersabda :
“Dan tanda para malaikat di hari (perang) Badar adalah
surban-surban hitam.” (Imam ath-Tharbani, Al-Mu’jam Al-Kabir,
11/193, no. 11.469).
Dalam hal ini
sahabat Ibnu Abbas juga menerangkan bahwa pasukan malaikat mengendarai
kuda-kuda yang di setiap ekornya ada tana pita berwarna putih. Kemudian
sehubungan dengan perang yang berlangsung antara pasukan Hammas dan ternatara
Israel, situs Falistin AL-An ( )memberitakan keluarga
Dardunah yang didatangi oleh segerombolan tentara Israel. Keluarga ini tinggal
di jalan al-Qaram, di antara Jabal al-Kasyif dan ar-Rais. Tentara Israel
melihat beberapa anak muda di dalam keluarga ini, lalu mendatangi dan
mengintrogasi salah seorang di antara mereka. Di antara pertanyaan yang
dilontarkan kepadanya adalah; apa warna jubah yang dikenakan oleh pasukan
Hammas. Anak muda itu lalu menjawab; hitam ! Tapi si tentara Israel malah marah
dan memukuli anak muda ini hingga pingsan. Pertanyaan yang sama dengan jawaban
yang sama pun terulang lagi selama tiga hari berturut-turut, dan lagi-lagi
berakhir dengan pingsannya sang pemuda, hingga si Israel kehilangan
kesabarannya dan berteriak: “Kamu bohong! Lantas siapa serombongan pasukan
yang berjuah putih bersih itu?!”. Anak muda itu pun terdiam, diikuti oleh
semua orang yang ada di rumah keluarga Dardunah ini. Mereka tidak mengertia pa
yang ditanyakan oleh si serdadu Israel, sebab memang tidak ada pasukan Hammas,
al-Qossam, atau siapapun dari tentara Palestina yang berseragam jubah putih.
Hairin pembaca
budiman yang berbahagia. Barang kali di antara kita ada juga yang akan betanya
begitu. Namun menurut hemat saya, siapa lagi pasukan jubah putih itu jika bukan
para malaikat kiriman Allah? Jika Allah pernah mengirim mereka di perang Badar,
apa sulitnya bagi Allah mengirim mereka lagi demi membela perjuangan Muslimin
Palestina? Rasulullah s.a.w sendiri pernah bersabda :
“Ini adalah Jibril. Dab berpegangan pada kepala kudanya. Dia
memanggul peralatan perang.” (H.R.
Bukhari, 5/81, no. 3995).
Pernyataan
demikian disampaikan oleh Nabi s.a.w pada saat perang Badar. Ini menunjukkan
bahwa malaikat Jibril a.s ikut hadir dan bahkan turut berperang dalam
peperangan Badar ini. Sementara itu, Allah s.w.t telah berjanji di surat
Muhammad :
“Hai orang-orang yang beriman, jika kalaian menolong (agama) Allah,
niscaya Allah menolong kalian dan meneguhkan pendirian-pendirian kalian. Sedang
orang-orang yang kafir, maka celakalah bagi mereka, dan Allah menyesatkan amal
usaha mereka.” (Q.S. Muhammad,
47:7).
Saudara-saudara
kaum Muslimin yang berbahagia. Yang tidak diragukan lagi dari negeri Palestina
adalah bahwa Palestina merupakan negeri para pejuang, para syuhada’, dan
para penghafal Al-qur’an. Setidaknya, menurut laporan Ketua Komite Aliansi
Internasional untuk Al-Aqsha, Syekh Saud Abu Mahfuz, bahwa di jalur Gaza ada
sedikitnya 60.000 penghafal Al-Qur’an. Itulah mengapa bangsa Palestina (meski
jumlah mereka sedikit dan dengan peralatan perang yang tidak secanggih millik
Israel) telah meluluhlantakkan Israel dan membuatnya bertekuk lutut sebagai
pecundang. 138 negara di PBB pun ikut mendukung kemerdekaan Palestina secara
telak. Sementara kita, tasanya hanya bica menahan rasa malu. Negeri dengan
penduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, tetapi masih kelu untuk
membicarakan Syariat dan memperjuangakan kebenaran Islam. Maka mari, tahun 2014
ini kita jadikan Tahun Al-qur’an dan kejuangan dalam keluarga kita!.
Subahanallah
ReplyDelete